
NAMA KELOMPOK :
1. M.ABUL AUNI ANNAWAWI
2.
HAMDAN
3.
NASRILLAH
4.
MUHARDI SASMIN
5.
ZULPIANDI
Kelas : Xl_IPA2

Kata Pengantar
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillahirabbil’alamin, banyak sekali keindahan-keindahan didunia ini yang diciptakan Allah SWT. Untuk dilihat oleh manusia dan berpikir betapa besarnya kekuasaan Allah dan banyak sekali nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang bisa kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seluruh sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan dengan judul ”MENENTUKAN INDIKATOR ALAMI ”. Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Kedua orang tua dan segenap keluarga besar penulis dan teman-teman sekalian yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi. Meskipun penulis berharap isi dari laporan ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar laporan ini dapat menjadi lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar laporan ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Amin.,
pancor,24-April -2015
Daftar isi
Kata
Pengantar………………………………………………………………………………………… i
Daftar
Isi………………………………………………………………………………………………….. ii
Latar
Belakang………………………………………………………………………………………… 1
Rumusan
Masalah……………………………………………………………………………………. 1
Tujuan
Peraktikum………………………………………………………………………………….. 1
Alat
dan Bahan………………………………………………………………………………………… 2-3
Alat……………………………………………………………………………………………….
2
Bahan……………………………………………………………………………………………
2-3
Dasar
Teori……………………………………………………………………………………………… 3-4
Cara
Kerja………………………………………………………………………………………………... 4
Data
Hasil Pengamatan…………………………………………………………………………….. 5-7
Pembahasan……………………………………………………………………………………………..
7-8
Kesimpulan………………………………………………………………………………………………
8
Latar Belakang
Allah SWT.
Menciptakan segala sesuatu didunia ini tidaklah sia-sia. Bahkan dari
benda yang bersifat mewah (emas, perak, berlian
dan sebagainya.) hingga sesuatu yang menjijikkan (kotoran sapi) dapat
bermanfaat bagi hidup manusia. Buktinya pada zaman ini banyak sekali manusia yang
memanfaatkan kotoran sapi, kerbau dan lainnya sebagai biogas.
Namun,
tidak hanya itu. Manusia dapat pula memanfaatkan alam sebagai kegiatan ilmiah seperti
halnya mengidentifikasi larutan asam, basa, atau netral menggunakan Indikator
alam selain kertas lakmus. Akan tetapi bahan-bahan yang digunakan tidak
sembarangan, melainkan yang memberi kesan warna berbeda saat dicampur dengan
larutan asam atau basa (seperti: ekstrak kunyit, bunga sepatu dan lainnya).
Sehingga
alasan mengapa peroyek ini dilakukan untuk mengetahui bahan alam yang cocok
sebagai Indikator alam. Dengan melakukan kegiatan ini, kita tidak perlu harus
menggunakan kertas Lakmus untuk menentukan larutan asam, basa, ataupun netral.
Rumusan
Masalah : 1. Apa
pengertian dari Indikator?
2. Apa yang dimaksud dengan Indikator Alami?
3. Apakah semua bahan alam bisa sebagai Indikator
asam- basa?
4. Apa saja tanda dari bahan-bahan Alam yang
bisa digunakan sebagai Indikator asam-basa?
5. Dari bahan-bahan yang telah diuji, manakah
yang termasuk Indicator Alam dan mana yang bukan?
Tujuan
Peraktikum :
Mengetahui Indicator alami Asam-Basa
Alat
dan Bahan :

Alat :
1. Alat penumbuk dan Mortar
:
2. Gelas pelastik minimal 5 buah
:
3. Larutan cuka (asam)
:
4. Sabun/detergane (basa)
:
5.Camera
Bahan :
1. Air putih
: 2.
Indicator alam
a.
bunga kamboja pink b.
bunga Canna c. bunga
Dadap merah

d. bunga pakis giwang
kuning e. bunga pakis giwang
merah f. bayam merah

g. biji bunga Lantana h.
bunga Widuri i.
bunga Kerang kuning

j. bunga Turi k.
bunga melati l.
bunga Asoka

m. daun Cocor Bebek n.
bunga Terompet

Dasar Teori : Indikator adalah suatu senyawa
yang dapat memberikan
warna berbeda dalam suasana yang berbeda, missal:
umumnya pada kertas lakmus.
Apabila
kertas lakmus biru dicelupkan disebuah larutan, yang kemudian larutan
tersebut membuat kertas lakmus berubah warna menjadi merah, maka lartan
tersebut dikatakan bersifat Asam.
Sedangkan, bila kertas
lakmus merah dicelupkan disebuah larutan, yang kemudian larutan tersebut
membuat kertas lakmus berubah warna menjadi biru, maka larutan tersebut dapat
dikatakan bersifat Basa.
Namun
,di sekitar kita terdapat beberapa zat warna alami
yang dapat digunakan sebagai indikator, seperti: kunyit, ekstrak daun mahkota bunga berwarna,
dengan syarat dapat mengalami perubahan warna
dalam suasana yang berbeda dan lain-lain. Dengan indikator, kita dapat
menentukan suatu larutan bersifat Asam, Basa, atau Netral.
Cara Kerja : 1. Isilah larutan sabun (sebagai basa) dan
larutan cuka (sebagai asam) pada gelas
pelastik.
2. Haluskan bahan-bahan yang ada seperti
(bunga Kamboja pink, bunga Canna, bunga Dadap, bunga pakis giwang kuning, pakis
giwang merah, bunga turi, daun Bayam merah dsb.) dengan alat penumbuk dan mortar,
dan bila perlu tambahkan air secukupnya.
3.
Ambillah sari dari bahan-bahan tersebut dan
taruh masing-masing larutan kedalam gelas pelastik.
4.
Kemudian campurlah masing-masing larutan indicator alam dengan larutan asam
(cuka) atau basa (sabun).
5. Dan
lihatlah hasilnya. Apakah bahan-bahan tersebut dapat digunakan sebagai
indicator alam atau tidak.
Data Hasil Pengamatan
|
No.
|
Nama Bahan
|
Warna Asli Larutan
|
Warna Dalam Asam
|
Warna Dalam Basa
|
|
1.
|
Bunga
kamboja pink
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
|
2.
|
bunga
Canna
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
|
3.
|
bunga
Dadap merah
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
|
4.
|
bunga
pakis giwang kuning
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
|
5.
|
bunga
pakis giwang merah
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
|
6.
|
Daun bayam
merah
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
|
7.
|
biji
bunga Lantana
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
|
8.
|
Bunga
widuri
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
|
9.
|
Bunga
kerang kuning
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
|
10.
|
Bunga
turi
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
|
11.
|
Bunga
melati
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
|
12.
|
Bunga
Asoka
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
|
13.
|
Daun
cocor bebek
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
|
14.
|
Bunga
Terompet
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Pembahasan:
Menurut
dasara teori yang ada, bahan-bahan pewarna alami yang bisa memberikan kesan warna berbeda pada
saat larutannya dicampur dengan larutan
asam atau basa merupakan bahan yang cocok untuk dijadikan sebagai
indicator alami.
Sehingga, menurut data
hasil pengamatan diatas, bahan yang bisa menjadi indicator
alami yaitu: a. bunga Kamboja
warna pink
b.
bunga Canna
c. bunga
Dadap merah
d. bunga
Pakis Giwang warna kuning
e. bunga Pakis Giwang warna merah
f. daun
Bayam merah
g. bunga
Widuri
h. bunga
Turi warna merah
i. bunga
Melati
j. bunga
Ashoka
k. bunga
Terompet
dan
bahan-bahan yang tidak bisa menjadi indicator alami yaitu:
a.
biji bunga Lantana
b.
bunga Kerang kuning
c.
daun Cocor bebek
Kesimpulan
: Jadi, dari kegiatan penelitian
yang telah dilakukan, kita mendapatkan bunga Kamboja warna pink, bunga
Canna, bunga Dadap merah, bunga Pakis Giwang
warna kuning, bunga Pakis
Giwang warna merah, daun
Bayam merah, bunga Widuri, bunga Turi warna merah, bunga Melati, bunga
Ashoka dan bunga Terompet adalah sebagai
indicator alami.
Sedangkan, biji bunga
Lantana, bunga Kerang kuning dan daun Cocor bebek tidak bisa dijadikan sebagai
indicator alami.
























































Tidak ada komentar:
Posting Komentar